
BANGGA
Kini sudah menjadi fenomena di kalangan anak-anak remaja yang berstatus sebagai anak-anak sekolah dasar maupun menengah bahwa setiap menjelang tahun baru dan akhir tahun pelajaran ,mereka terutama anak laki-laki mewarnai rambutnya dengan warna pirang lurus ke atas.Sungguh menyayangkan bahwa ada beberapa orang tua memirangi rambut anaknya sendiri.Tidak saja anak yang bangga (merasa gagah) dan gaul akan rambutnya yang pirang serta lurus ke atas.Demikian pula sang bapak pun merasa bangga kepada anaknya yang demikian itu.Rambut yang seperti itu justru menjadi model bagi anak-anak yang lain.Bahkan kini ibu-ibu pun banyak memirangi rambutnya agar dikatakan gaul.Dulu,anak-anak yang berambut pirang akan malu sebab dikatakan rambut kuntilanak/memedi(Bali). Demikian kula anak-anak yang berambut lurus dikatakan rambut ijuk.
Anak-anak pada zaman dulu akan bersisir rapi dengan gaya rambut bergaya ke belakang ke samping kanan dan ke kiri.
Selain rambut gaul,juga terjadi perubahan pada gaya berpakaian anak remaja sekolah sekolah menengah atas masa kini.Mereka yang laki-laki bercelana panjang agak di atas mata kaki serta bajunya dibiarkan tidak dimasukkan ke dalam.Demikian pula
Mereka yang perempuan dengan rok pendek dan bajunya dibiarkan di luar roknya.Menurutnay cara berpakaian itu adalah gaul.Lagi-lagi model seperti itu disenangi para remaja masa kini seolah-olah tidak menjadi sebuah pelanggaran atau sebuah kebenaran pada masa kini.
Nilai-nilai yang baik pada zaman dulu yang telah ditradisikan oleh para leluhur kini telah bergeser yang dianggapnya nilai yang kurang baik atau kuno. Sungguh ironisnya pula bahwa anak-anak yang rajin ,rapi,pandai tidak menjadi idola di kelasnya. Nilai-nilai yang baik tidak menjadi panutuan bagi remaja dan justru nilai-nilai yang tidak baik manjadi menjadi idola baginya.Patut diakui bahwa remaja tersebut sedang mencari identitas dan jati dirinya.
Nah,yang menjadi pertanyaan mengapa hal itu terjadi? Tidak dapat dipungkiri bahwa media audio visual seperti televisi yang terus berkembang cukup berpengaruh pada pola tingkah laku para remaja masa kini .Diharapkan para orang tua mampu mengawasi anaknya sendiri dan mampu memilih,memilah dalam menonton tayangan atau mana yang layak dan mana yang tidak layak. Dengan alasan kebebasan berekspresi kebanyakan televisi terutama swasta memproduk sinetron yang objeknya adalah anak-anak remaja sekolah dengan berbagai gaya pakaian sekolah yang seolah-olah tidak melanggar aturan sekolah.
Dulu,mungkin kita pernah mendengar bahwa pemerintah mengimbau agar televisi tidak boleh menayangkan film-film beradegan kekerasan.
Fenomena di atas menjadi tantangan bagi guru sekolah dan diharapkan kepada para remaja selaku pelajar dan selaku generasi penerus bangsa Indonesia ke depan hendaknya menjadi generasi aktif,kreatif,pembangun,serta melestarikan nilai-nilai kebenaran yang telah diwariksan olehnya.***
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
MPLS SMP NEGERI SATU ATAP 2 BANJAR TAHUN PELAJARAN 2022/2023, MENGENALKAN LINGKUNGAN BELAJAR SECARA UTUH LEWAT MPLS
Setelah selama dua tahun kemarin dunia pendidikan dihadapi masa pandemi Covid-19, kini sekolah-sekolah di Indonesia sudah diizinkan melaksanakan tatap muka. Begitu pula dengan keg
UPAYA MEMPERTAHANKAN BUDAYA BALI MELALUI EKSTRAKURIKULER MEJEJAITAN
Oleh: Ni Luh Putu Sri Handayani, S.Pd Setiap orang Bali baik laki maupun perempuan dituntut banyak menguasai hal yang berkaitan dengan proses ritual, persembahyangan, adat dan buda
UPAYA DALAM PENGEMBANGAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
oleh I Made Merta,S.Pd.Ina Pendahuluan Pendidikan karakter bangsa dewasa ini dalam keadaan mengkhawatirkan. Hal ini anta
SURAT
Dengan kemajuan teknologi dalam bidang komunkasi seperti hand phone(telepon genggam) masyarakat demikian cepat berkomunikasi dengan temannya ,keluarganya, dan dengan siapapun tanp
BAHASA DAERAH DI MEDIA CETAK
Bahasa menjadi ciri identitas satu bangsa.Melalui bahasa orang dapat mengidentifikasi kelompok masyarakat, bahkan dapat mengenali perilaku dan kepribadian masyarakat p